Instalasi dan konfigurasi perangkat jaringan nirkabel outdoor dan indoor
Outdoor & Indoor Wireless LAN
Teknologi jaringan Wireless (jaringan tanpa kabel) saat ini sudah sangat banyak diaplikasikan dan kita jumpai hampir di tiap kehidupan kita. Saat ini banyak Perusahaan dan Instansi Pemerintahan yang mengaplikasikan teknologi ini menggantikan teknologi jaringan kabel yang sudah ada sebelumnya. Jaringan wireless LAN saat ini adalah yang sering banyak kita jumpai dan diaplikasikan di seluruh belahan dunia. Dan jaringan wireless indoor dan outdoor-lah yang sering kita jumpai di kehidupan kita. Namun sebelum kita bahas tentang outdoor & indoor wireless LAN yang ada, mari kita bahas dahulu standar yang dipakai dalam IEEE 802.11x, dimana x adalah sub standar yang terdiri dari :
- 802.11 - 2,4GHz - 2Mbps
- 802.11a - 5GHz - 54Mbps
- 802.11a 2X - 5GHz - 108Mbps
- 802.11b - 2,4GHz - 11Mbps
- 802.11g - 2,4GHz - 22Mbps
- 802.11n - 2,4GHz - 120Mbps
Jenis-jenis perangkat Wireless LAN
Access Point
Biasa disebut dengan Hotspot yang berfungsi seperti hub dimana akan menghubungkan bermacam perangkat wireless yang terhubung dengan perangkat tersebut. Bermacam perngkat Access point memiliki konfigurasi administrator yang berbeda-beda sesuai dengan produsennya masing-masing dengan tingkat keamanan yang dapat diatur sesuai dengan kehendak administrator jaringan yang bersangkutan seperti menambahkan enkripsi WEP dan semacamnya untuk keamanan jaringan.
Wireless Card PCI
Perangkat wireless berbentuk card PCI yang dipakai dalam sebuah PC yang tidak memiliki perangkat embedded wireless di dalamnya. Kebanyakan perangkat ini memiliki jangkauan sinyal yang kecil sehingga kadang pengguna menambahkan perangkat antena tambahan untuk menambah kekuatan tangkap sinyal yang ada.
Wireless USB
Perangkat ini banyak diperoleh di pasaran. Perangkat ini bersifat mobile namun karena bentuknya yang terbilang kecil sehingga membuat daya tangkap perangkat ini lebih kecil dibandingkan dengan perangkat lain seperti Wireless card PCI.
PCMCIA
Perangkat ini banyak dijumpai pada Laptop atau notebook jaman dulu yang belum memiliki perangkat wireless adapter terintegrasi seperti pada dewasa ini yang hampir semua Notebook yang dijual memiliki perangkat wireless dengan harga yang murah (tergantung chipset yang digunakan).
Compact Flash
Compact Flash hampir seperti dengan USB yang bersifat mobil namun beberapa anggapan menyatakan bahwa compact flash di klaim lebih lebih baik dibanding dengan wireless adapter USB.
Embedded
Jenis ini adalah perangkat wireless yang bersifat terintegrasi atau menjadi satu dengan mainboard sebuah PC atau notebook alias onboard.
Bagaimana memilih perangkat 802.11 ?
- Kebanyakan perangkat W-LAN 802.11 punya spesifikasi yang sama, karena perusahaan pembuatnya sama.
- Perbedaan yang menyolok berada di software pengendalinya.
Beberapa perusahaan Taiwan pemasok 802.11 diantaranya adalah CyberTAN, GemTek, GlobalSun, USI, Z-Com, Ambit dan Askey dengan menggunakan berbagai chipset seperti Broadcom, Intersil, Atheros, Belkin, dan Agere.
Jenis sambungan Wireless LAN
- W-LAN Outdoor – dipakai untuk menghubungkan perangkat yang ada di luar ruangan, mengikuti standar 802.16
- W-LAN Indoor – dipakai untuk menghubungkan perangkat yang ada di dalam ruangan, mengikuti standar 802.11
Standar Wireless LAN 802.16
- Harga perangkatnya sangat mahal.
- Bekerja diatas frekwensi 5GHz.
- Biasanya dipakai oleh operator telekomunikasi.
Penggunaan 802.11 di outdoor :
- Radio 802.11B hanya punya 11 kanal.
- Pemasangannya harus mengikuti kaidah Line of Sight.
- Membutuhkan tower jika dua titik berada di level yang berbeda.
- Pemanfaatan daya yang kecil harus betul-betul diperhitungkan.
- Harus mengatasi interferensi yang terjadi.
Memasang 802.11 di outdoor :
- Menggunakan PCMCIA di dalam komputer.
- Menggunakan Access Point dengan antena luar Outdoor Unit (Proxim Tsunami) yang bekerja di 5GHz dengan jarak sampai 10 km.
Instalasi perangkat indoor yang dilaksanakan didalam ruangan meliputi pemasangan perangkat disisi sentral dan disisi pelanggan.
Perangkat yang biasa dipasang disisi sentral seperti tertera pada gambar 4.1 dibawah ini meliputi :
a. Perangkat OLT, CT, SDH Mux, Channel Bank.
b. FDF termasuk Splitter Frame (bila PS diletakkan disisi sentral).
c. DDF.
d. Perangkat T-AURORA.
Catatan :
· Passive Splitter direkomendasikan dipasang di Sentral atau di gedung pelanggan (untuk perangkat remote indoor).
· Bila jaringan sudah dilengkapi T-AURORA maka FDF tidak diperlukan lagi.
Perangkat yang biasa dipasang disisi pelanggan seperti tertera pada gambar 4.2 dibawah ini meliputi :
a. Perangkat ONU, RT, SDH Mux, Channel Bank.
b. OTB.
c. DDF, SDF.
d. DP.
e. Splitter Tray (apabila PS diletakkan disisi pelanggan).
f. Power Distribution Box
Gambar 4.2
Konfigurasi umum instalasi perangkat disisi pelanggan
Pada dasarnya instalasi perangkat didalam ruangan dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :
a. Perangkat OLT, CT, SDH Mux, Channel Bank.
b. FDF termasuk Splitter Frame (bila PS diletakkan disisi sentral).
c. DDF.
d. Perangkat T-AURORA.
a. Perangkat ONU, RT, SDH Mux, Channel Bank.
b. OTB.
c. DDF, SDF.
d. DP.
e. Splitter Tray (apabila PS diletakkan disisi pelanggan).
f. Power Distribution Box
Lokasi Pemasangan
|
Jenis Perangkat
|
a. On the ground (dipasang diatas lantai)
|
OLT, CT, FDF, DDF, T-AURORA, Splitter Frame, ONU Rack, RT Rack, SDH Mux, CB, Catu Daya.
|
b. On the wall (dipasang di dinding)
|
ONU Dinding, RT dinding, OTB, Splitter Tray (biasanya terintegrasi dengan OTB), SDF, DDF, Catu daya.
|
Langkah-langkah pemasangan perangkat adalah sebagai berikut :
Start
|
Siapkan dokumen layout, perangkat dan perkakas.
|
ß
| |
Unpack
|
Buka peti/ box dengan alat pembuka/ pengungkit.
|
ß
| |
Carrying
|
Bawa perangkat, material dan perkakas instalasi ke ruangan instalasi.
|
ß
| |
Check
|
Periksa deskripsi dan jumlah perangkat, alat bantu serta material instalasi sesuai dengan dokumen pengiriman.
|
ß
| |
Marking
& Driling
|
Tandai tempat pemasangan perangkat sesuai dengan letak lubang sekrup/ baut pada perangkat. Buat lubang pada tempat tersebut dengan bor listrik untuk pemasangan angker, gunakan mata bor yang kecil dahulu kemudian gunakan mata bor yang besar.
|
ß
| |
Structure
Assembling
|
Pasang baut angker pada bagian yang dilubangi tadi kemudian susun kerangka rak/ kabinet pada kedudukannya, gunakan waterpass agar rak/ kabinet tidak miring.
|
ß
| |
Equipment
Set Up
|
Kuatkan baut angker, kemudian pasang kelengkapan rak/ kabinet seperti modul-modul.
|
ß
| |
Cable
Laying
|
Gelar semua kabel yang menghubungkan perangkat satu dengan lainnya ternasuk kabel grounding pada grounding terminal, kemudian ikat sementara pada cable tray atau cable holder.
|
ß
| |
Cable
Forming
|
Rapihkan susunan kabel pada cable tray atau cable holder dengan cable ties dengan jarak secukupnya.
|
ß
| |
Cable Termination
|
Terminasikan kabel pada terminal yang sesuai (K52, K71, LSA Plus, Patch Panel, SDP, OTB/FDF) dengan wiring diagram yang telah ditentukan, kemudian pasang label pada kabel dan terminal distribusi agar mudah dikenali. Seluruh kabel harus diterminasikan sampai ke terminal.
|
ß
| |
Cable Wiring Check
|
Periksa semua interkoneksi kabel dengan alat test.
|
ß | |
Cleaning |
Bersihkan lokasi instalasi dan kumpulkan sisa material yang belum terpakai untuk instalasi di tempat lainnya.
|
ß
| |
Finish
|
Lakukan pengetesan perangkat dan catat material yang terinstal.
|
2 Persyaratan ruangan
Persyaratan ruangan lokasi pemasangaan perangkat adalah sebagai berikut :
a. Ruangan harus bersih, bebas banjir maupun tetesan air dari plafond ruangan mempunyai penerangan dan ventilasi udara yang baik, jika perlu dipersiapkan ruangan khusus untuk perangkat JARLOKAF.
b. Ruangan harus mempunyai suhu dan kelembaban yang tetap, oleh sebab itu perlu dikondisikan dengan Air Conditioner (AC) yang memadai yaitu pada suhu ruangan 20 ± 10 % dan kelembaban 60 ± 10 %.
c. Ruangan yang dipilih harus direncanakan secara terpadu dan cukup ruang untuk pengembangan dikemudian hari.
d. Untuk gedung bertingkat, ruangan dapat dipilih di Basement atau di lantai lainnya dari gedung tersebut namun harus dekat dengan jalur transportasi barang/ perangkat dan jalur masuknya kabel ke gedung tersebut.
e. Ruangan perangkat harus dekat dengan terminal distribusi existing, terdapat sumber catu daya yang cukup untuk mencatu perangkat dan chargernya.
f. Ruangan harus mempunyai terminal grounding/ grounding bar.
g. Lantai atau dinding tempat pemasangan perangkat harus mampu menahan beban dari perangkat yang akan dipasang,
berikut kondisi lantai dan dinding yang dipersyaratkan :
a. Ruangan harus bersih, bebas banjir maupun tetesan air dari plafond ruangan mempunyai penerangan dan ventilasi udara yang baik, jika perlu dipersiapkan ruangan khusus untuk perangkat JARLOKAF.
b. Ruangan harus mempunyai suhu dan kelembaban yang tetap, oleh sebab itu perlu dikondisikan dengan Air Conditioner (AC) yang memadai yaitu pada suhu ruangan 20 ± 10 % dan kelembaban 60 ± 10 %.
c. Ruangan yang dipilih harus direncanakan secara terpadu dan cukup ruang untuk pengembangan dikemudian hari.
d. Untuk gedung bertingkat, ruangan dapat dipilih di Basement atau di lantai lainnya dari gedung tersebut namun harus dekat dengan jalur transportasi barang/ perangkat dan jalur masuknya kabel ke gedung tersebut.
e. Ruangan perangkat harus dekat dengan terminal distribusi existing, terdapat sumber catu daya yang cukup untuk mencatu perangkat dan chargernya.
f. Ruangan harus mempunyai terminal grounding/ grounding bar.
g. Lantai atau dinding tempat pemasangan perangkat harus mampu menahan beban dari perangkat yang akan dipasang,
Lokasi Pemasangan
|
Minimum menahan beban
|
Diatas lantai (dalam bentuk rak)
|
200 kg/ m2
|
Di dinding (dalam bentuk kabinet)
|
75 kg
|
3 Persyaratan umum pemasangan perangkat
Persyaratan umum pemasangaan perangkat indoor adalah sebagai berikut :
a. Perangkat mudah dijangkau dan tidak mengganggu perangkat existing(bila ada).
b. Perangkat dipasang secara teratur/ berurutan sesuai dengan dokumen survei.
c. Penempatan perangkat diatur sedemikian rupa sehingga tersedia lahan untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharan, serta tidak berada dibawah tetesan air kondensasi AC.
d. Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan.
e. Perangkat harus diberi pentanahan dan terintegrasi dengan pentanahan perangkat telekomunikasi lainnya, besarnya tahanan maksimum 1 Ohm. Kabel grounding direkomendasikan yang mempunyai jaket PE dengan diameter yang sesuai.
f. Sub rack dan modul-modul hanya dapat dipasang setelah rak utama terpasang kuat.
g. Alur kabel catu daya harus terpisah dengan alur kabel komunikasi dan harus diikat rapi dengan tie rope/ cable ties pada cable tray, jarak pemasangan pengikat tersebut adalah 25 cm untuk alur vertikal dan 100 cm untuk alur horizontal. Sedangkan untuk kabel yang banyak harus menggunakan tali montage atau benang Siemens.
h. Bila ruangan terpisah untuk perangkat yang satu dengan lainnya maka harus dipasang cable tray, untuk menjaga estetika serta kemudahan O&M.
i. Terminasi kabel 2 Mbps yang menghubungkan antar perangkat transmisi harus dilaksanakan pada DDF (K52) dengan jarak maksimum 150 m.
j. Terminasi dikelompokkan berdasarkan jenis layanan/ service.
k. Persyaratan pemasangan modul adalah sebagai berikut :
¨ Pada saat memasang modul, pergelangan tangan harus dipasang kabel grounding karena modul sangat sensitif dengan elektrostatik.
¨ Pemasangan modul harus hati-hati dan permukaan modul baik sisi komponen maupun sisi solderan tidak boleh disentuh dengan tangan.
¨ Modul harus terpasang tepat pada slotnya dan konektor modul benar-benar terhubung dengan konektor pada backplane.
¨ Slot yang kosong harus dipasang penutup agar tidak ada debu yang masuk.
l. Persyaratan inisialisasi perangkat sebagai berikut :
¨ Inisialisasi perangkat dilaksanakan setelah semua sistim diperiksa dan terpasang dengan baik.
¨ Sumber catu daya harus diperiksa terlebih dahulu agar dapat diperoleh tegangan/ arus yang konstan.
¨ Hidupkan perangkat satu persatu kemudian lakukan pengecekan semua lampu indikator (LED) dengan mengoperasikan switch lamp test.
¨ Apabila ditemukan kelainan maka sumber kelainan harus segera dilacak jika perlu catuan segera diputus.
¨ Pelaksanaan inisialisasi maupun trouble shooting harus mengacu kepada rekomendasi dari pabrikan.
a. Perangkat mudah dijangkau dan tidak mengganggu perangkat existing(bila ada).
b. Perangkat dipasang secara teratur/ berurutan sesuai dengan dokumen survei.
c. Penempatan perangkat diatur sedemikian rupa sehingga tersedia lahan untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharan, serta tidak berada dibawah tetesan air kondensasi AC.
d. Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan.
e. Perangkat harus diberi pentanahan dan terintegrasi dengan pentanahan perangkat telekomunikasi lainnya, besarnya tahanan maksimum 1 Ohm. Kabel grounding direkomendasikan yang mempunyai jaket PE dengan diameter yang sesuai.
f. Sub rack dan modul-modul hanya dapat dipasang setelah rak utama terpasang kuat.
g. Alur kabel catu daya harus terpisah dengan alur kabel komunikasi dan harus diikat rapi dengan tie rope/ cable ties pada cable tray, jarak pemasangan pengikat tersebut adalah 25 cm untuk alur vertikal dan 100 cm untuk alur horizontal. Sedangkan untuk kabel yang banyak harus menggunakan tali montage atau benang Siemens.
h. Bila ruangan terpisah untuk perangkat yang satu dengan lainnya maka harus dipasang cable tray, untuk menjaga estetika serta kemudahan O&M.
i. Terminasi kabel 2 Mbps yang menghubungkan antar perangkat transmisi harus dilaksanakan pada DDF (K52) dengan jarak maksimum 150 m.
j. Terminasi dikelompokkan berdasarkan jenis layanan/ service.
k. Persyaratan pemasangan modul adalah sebagai berikut :
¨ Pada saat memasang modul, pergelangan tangan harus dipasang kabel grounding karena modul sangat sensitif dengan elektrostatik.
¨ Pemasangan modul harus hati-hati dan permukaan modul baik sisi komponen maupun sisi solderan tidak boleh disentuh dengan tangan.
¨ Modul harus terpasang tepat pada slotnya dan konektor modul benar-benar terhubung dengan konektor pada backplane.
¨ Slot yang kosong harus dipasang penutup agar tidak ada debu yang masuk.
l. Persyaratan inisialisasi perangkat sebagai berikut :
¨ Inisialisasi perangkat dilaksanakan setelah semua sistim diperiksa dan terpasang dengan baik.
¨ Sumber catu daya harus diperiksa terlebih dahulu agar dapat diperoleh tegangan/ arus yang konstan.
¨ Hidupkan perangkat satu persatu kemudian lakukan pengecekan semua lampu indikator (LED) dengan mengoperasikan switch lamp test.
¨ Apabila ditemukan kelainan maka sumber kelainan harus segera dilacak jika perlu catuan segera diputus.
¨ Pelaksanaan inisialisasi maupun trouble shooting harus mengacu kepada rekomendasi dari pabrikan.
4 Persyaratan pemasangan perangkat diatas lantai
Persyaratan pemasangan perangkat diatas lantai adalah sebagai berikut :
a. Perangkat dapat dipasang langsung diatas lantai maupun diatas Raise Floor, tinggi maksimum Raise Floor adalah ± 50 cm.
b. Agar tidak mengganggu lalu lintas personil, maka berikut ini adalah contoh floor layout.
c. Perangkat yang tidak memerlukan akses dari backplane dapat dipasang bersandar di dinding atau back to back.
Keterangan :
a. Perangkat dapat dipasang langsung diatas lantai maupun diatas Raise Floor, tinggi maksimum Raise Floor adalah ± 50 cm.
b. Agar tidak mengganggu lalu lintas personil, maka berikut ini adalah contoh floor layout.
c. Perangkat yang tidak memerlukan akses dari backplane dapat dipasang bersandar di dinding atau back to back.
No.
|
Objek
|
Jarak (mm)
|
1.
|
Belakang rak – Dinding
|
1.000
|
2.
|
Muka rak – Dinding
|
1.000
|
3.
|
Muka rak - Belakang rak lainnya
|
1.000
|
4.
|
Muka rak - Muka rak lainnya
|
1.000
|
5.
|
Belakang rak - Belakang rak lainnya
|
1.000
|
6.
|
Pinggir rak – Dinding
|
1.000
|
7.
|
Pinggir rak - Pinggir rak
|
6
|
d. Untuk menghubungkan kabel dari perangkat satu dengan perangkat lainnya harus dipasang tray kabel, tray kabel dapat dipasang dibawah rak (didalam raise floor) atau diatas perangkat. Berikut persyaratan pemasangan tray.
e. Bila rak dipasang langsung diatas lantai, maka bagian bawah rak harus dipasang mati dengan lantai menggunakan angker/ dyna bolt seperti contoh pada gambar berikut :
f. Sedangkan bila perangkat dipasang diatas Raise floor, maka rak dipasang pada kerangka Raise floor dan dikuatkan dengan mur/ baut yang sesuai.
5 Persyaratan pemasangan perangkat di dinding
Persyaratan pemasangan perangkat di dinding adalah sebagai berikut :
a. Dinding tempat pemasangan perangkat harus kuat, rata dan mempunyai ketebalan yang cukup.
b. Perangkat yang dipasang di dinding harus dikuatkan oleh mur/ baut dengan panjang minimal 60 mm seperti tertera pada gambar berikut :
c. Tinggi perangkat dari atas lantai disesuaikan dengan ukuran perangkat dan keleluasaan petugas pelaksana Operasi dan Pemeliharaan yaitu antara 60 cm sampai dengan 140 cm atau disesuaikan dengan kondisi ruangan. Konstruksi pemasangannya adalah sebagai berikut :
d. Alur masuk/ keluar kabel ke/ dari perangkat dapat dari atas maupun dari bawah, alur kabel yang terbuka dan banyak gangguan eksternal termasuk kabel grounding harus diberi cable duct dari PVC.
e. Besarnya Bending Radius minimum pada jalur kabel yang membelok adalah minimal sebesar 20 kali diameter kabel.
f. Pada jalur kabel yang membelok harus dilindungi dengan flexible pipe.
g. Apabila perangkat mempunyai pintu penutup, maka harus disediakan ruangan agar pintu bebas membuka dan menutup.
a. Dinding tempat pemasangan perangkat harus kuat, rata dan mempunyai ketebalan yang cukup.
b. Perangkat yang dipasang di dinding harus dikuatkan oleh mur/ baut dengan panjang minimal 60 mm seperti tertera pada gambar berikut :
c. Tinggi perangkat dari atas lantai disesuaikan dengan ukuran perangkat dan keleluasaan petugas pelaksana Operasi dan Pemeliharaan yaitu antara 60 cm sampai dengan 140 cm atau disesuaikan dengan kondisi ruangan. Konstruksi pemasangannya adalah sebagai berikut :
d. Alur masuk/ keluar kabel ke/ dari perangkat dapat dari atas maupun dari bawah, alur kabel yang terbuka dan banyak gangguan eksternal termasuk kabel grounding harus diberi cable duct dari PVC.
e. Besarnya Bending Radius minimum pada jalur kabel yang membelok adalah minimal sebesar 20 kali diameter kabel.
f. Pada jalur kabel yang membelok harus dilindungi dengan flexible pipe.
g. Apabila perangkat mempunyai pintu penutup, maka harus disediakan ruangan agar pintu bebas membuka dan menutup.
INSTALASI PERANGKAT OUTDOOR
Umum
Instalasi perangkat outdoor yang dilaksanakan diluar ruangan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :
Lokasi Pemasangan
|
Jenis Perangkat
|
a. On the ground (dipasang diatas tanah)
|
ONU Cabinet, RT Cabinet, ADM, Splitter tray dalam cabinet.
|
b. On the pole (dipasang di tiang)
|
ONU Tiang, RT Tiang, Closure.
|
c. Below the ground (dipasang di Manhole/ Handhole)
|
Closure.
|
Langkah-langkah pemasangan perangkat adalah sebagai berikut :
Pembuatan pondasi/ Mendirikan tiang
|
ß
|
Pemasangan cabinet
|
ß
|
Pemasangan catu daya
|
ß
|
Terminasi Kabel
|
ß
|
Pemasangan modul
|
ß
|
Inisialisasi
|
Persyaratan lokasi
Persyaratan lokasi pemasangaan perangkat adalah sebagai berikut :
a. Lokasi pemasangan perangkat sedapat mungkin dekat dengan lokasi/ persil kelompok pelanggan (copper centrum) sehingga kabel yang ditarik kearah pelanggan bisa lebih pendek dan persyaratan teknisnya (redaman transmisi dan tahanan loop) terpenuhi.
b. Lokasi pemasangan perangkat harus dekat dengan sumber tegangan distribusi PLN, mudah dijangkau serta mudah dalam operasi dan pemeliharaanya.
c. Lokasi pemasangan perangkat tidak boleh pada lokasi yang rawan longsor ataupun rawan banjir.
d. Lokasi pemasangan perangkat harus memperhatikan rencana tata kota seperti kemungkinan adanya pelebaran jalan, pembangunan sarana umum dan lain sebagainya.
e. Lokasi pemasangan perangkat harus aman dari gangguan external seperti lalu lintas kendaraan, pejalan kaki dan tindakan kriminal, bila lokasinya rawan kejahatan maka perlu ditambah pagar dan kunci pengaman.
Persyaratan umum pemasangan perangkat
Persyaratan umum pemasangaan perangkat outdoor adalah sebagai berikut :
a. Apabila perangkat dipasang dekat dengan persimpangan jalan, maka perangkat tidak boleh ditempatkan terlalu dekat dengan sudut jalan, jarak minimal dari sudut jalan adalah 5 meter dan jarak dari pinggir jalan minimal 1 meter berikut contoh penempatan perangkat :
b. Perangkat outdoor biasanya dikemas dalam kabinet untuk itu ventilasi udara kabinet tidak boleh tertutup bila perlu dipasang fan tambahan agar temperatur didalam kabinet tidak terlalu panas (suhu didalam kabinet direkomendasikan maksimum 30 °C). Untuk menjaga temperatur di dalam kabinet, perangkat outdoor disarankan ditempatkan di dalam shelter.
c. Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan serta dilengkapi dengan grounding yang baik (maksimum 1 ohm).
d. Apabila karena suatu hal kabinet harus ditempatkan dihalaman atau persil penduduk atau halaman kantor, maka harus mendapat ijin tertulis terlebih dahulu dari pemilik persil yang bersangkutan.
Persyaratan pemasangan perangkat diatas tanah
Persyaratan pemasangan perangkat diatas tanah adalah sebagai berikut :
a. Kabinet perangkat harus dipasang patok pelindung agar tidak terlanggar oleh kendaraan, pemasangan patok pengaman seperti gambar berikut :
b. Kabinet perangkat harus dipasang diatas dudukan/ pondasi beton dengan kedalaman minimal 70 cm dan ketinggian minimal 60 cm dari permukaan lantai kerja, bagian pondasi yang berada diatas permukaan tanah harus diplester/ dihaluskan dan permukaan atas dudukan beton harus dibuat miring agar air tidak menggenang disekitar kabinet. Khusus untuk daerah rawan banjir tinggi dudukan/ pondasi disesuaikan.
c. Pondasi terbuat dari beton cor dengan perbandingan semen, pasir, batu pecahan 1:2:3, ukuran pondasi disesuaikan dengan ukuran kabinet, pondasi dapat dibuat langsung ditempat ataupun dicetak terlebih dahulu (precast).
d. Bagian bawah kabinet (cabinet root) harus terpasang kuat pada pondasi beton dengan kedalaman ± 15 cm, berikut gambar pemasangan kabinet pada dudukan beton/ pondasi :
e. Bagian dalam pondasi harus dibuat berongga dan mempunyai ruang yang cukup untuk pemasukan kabel pelanggan (tembaga), kabel serat optik, kabel catu daya (power) dan kabel grounding.
f. Agar terhindar dari gangguan serangga maka setelah kabel-kabel terpasang maka rongga tersebut harus ditutup dengan parafin dan rongga pipa kabel yang ada kabelnya dipasang seal.
g. Setiap kabel harus ditempatkan pada pipa duct tersendiri dan pada belokan harus dipasang flexible pipe, ukuran pipa duct adalah sebagai berikut :
a) Pipa duct Æ 100 mm digunakan untuk kabel pelanggan.
b) Pipa duct Æ 50 mm digunakan untuk kabel Fiber Optik.
c) Pipa duct Æ 40 mm digunakan untuk kabel Catu daya (power).
d) Pipa duct Æ 40 mm digunakan untuk kabel grounding
Pemasangan pipa duct / kabel tidak boleh saling menyilang.
Persyaratan pemasangan perangkat di tiang
Persyaratan pemasangan perangkat di tiang adalah sebagai berikut :
a. Tiang tempat pemasangan kabinet/ perangkat harus kuat dan cukup menahan beban perangkat bila perlu dipakai tiang ganda, berat maksimum pemasangan perangkat di tiang adalah 75 kg.
b. Kabel bawah tahah yang menuju perangkat agar terhindar gangguan external harus diberi pipa pelindung (Riser Pipe) dari besi dan di klem kepada tiang, tinggi pipa pelindung dari permukaan tanah adalah 3 meter.
c. Bagian bawah tiang yang ditanam harus dicor dengan ketinggian dan kedalaman 50 cm dari permukaan tanah, sedangkan sisanya dicat dengan Tir atau Plinkut seperti gambar berikut :
d. Pembuatan pondasi dilaksanakan sebelum perangkat dipasang dan harus benar-benar kering sebelum dipakai.
e. Tinggi tiang yang dapat dipakai minimal 7 meter, sedangkan tinggi perangkat dari atas tanah minimal 2 meter seperti gambar berikut :
f. Pemasangan perangkat dari kabel atas tahah adalah sebagai berikut :
¨ Catuan AC yang diambil dari jala-jala PLN harus diterminasikan pada Box/Panel tersendiri dan dilengkapi dengan Circuit Breaker dengan besaran arus yang sesuai.
¨ Jalur kabel dapat dipilih sesuai gambar diatas dan sepanjang rute kabel tersebut harus diberikan pipa pelindung yang kuat.
¨ Jenis dan diameter kabel yang dipilih harus disesuaikan dengan besarnya arus/ampere yang dibutuhkan dan telah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII).
¨ Batere yang direkomendasikan adalah batere kering agar tidak terjadi korosi didalam kabinet, batere tersebut harus dapat memberikan catuan yang cukup minimal selama 8 jam pada saat catuan utama (PLN) jatuh.
¨ Untuk keseragaman perkabelan batere gunakan kabel warna hitam untuk kutub (-) dan kabel warna merah untuk kutub (+). Kabel batere yang terpasang pada kutubnya harus dilengkapi sepatu kabel dan dikuatkan dengan baut pengencang seperti gambar berikut :
M Havidzhan Saputra
XI-TKJ